Pada tanggal 14 sampai dengan 16 Desember 2018, sekitar 50 pengurus Dharma Wanita Persatuan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan wisata budaya di Semarang. Beberapa lokasi yang menjadi tujuan wisata budaya antara lain Kampoeng Batik, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Poo Kong, Vihara Buddhagaya Watugong, dan Grand Puri Maerokoco.
Ketua DWP Bapenda Prov. Jatim Ibu Respati Boedi Prijo menyampaikan, kegiatan ini bukanlah sekedar berwisata, namun juga untuk mempererat persaudaraan diantara pengurus DWP. “Penyelenggaraan acara pada hari ini dilatar belakangi karena saya ingin mengenal lebih dalam ibu-ibu Ketua DWP di seluruh Jawa Timur dan untuk menambah keakraban serta mempererat tali silahturahmi diantara kita semua, mungkin ini adalah awal untuk selanjutnya saya punya keinginan bisa bersilahturahmi dengan ibu-ibu diseluruh Jawa Timur”,kata ibu Respati Boedi Prijo.
Selain kunjungan wisata budaya dan sejarah, kegiatan ini juga diisi dengan pelepasan ketua Dwp Upt Ppd Magetan yaitu ibu Endy Alim Abdi Nusa, pelepasan pengurus dwp yaitu ibu Lilis Handayani yang kini menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Ppd Nganjuk, ibu Astrid Dyah Permatasari sebagai kasi penagihan dan pembayaran di UPT PPD Lamongan, ibu Sri Suryaningsih sebagai Kasi Pendataan Dan Penetapan UPT PPD Surabaya Barat.
Ragam Destinasi Wisata
Destinasi wisata budaya yang dipilih memang beragam, karena menunjukkan beragam kekayaan Nusantara.
- KAMPOENG BATIK
Batik merupakan kekayaan bangsa dengan beragam motif dan makna yang terkandung didalamnya, serta cara pembuatannya yang unik. Di Semarang, terdapat Kampung Batik yang menjadi rumah bagi para pengrajin batik Semarangan. Terletak di Rejomulyo, Bubakan, Kampung Batik tidak terletak jauh dari Kota Lama. Rumah-rumah warga pun tak luput dicat warna-warni hingga menjadi menarik.
- MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Masjid dengan menara pandang ini mempunyai arsitektur yang megah, mirip seperti yang ada di Arab Saudi. Masjid terbesar di Jawa Tengah ini mempunyai areal parkir dan pelataran yang luas. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terletak di Jl. Gajah Raya Semarang, merupakan satu ikon Kota Semarang dengan pesona bangunan megah dan nilai-nilai yang tersirat dari agama Islam. Selain menjadi tempat peribadatan orang islam, MAJT juga sangat digandrungi masyarakat sebagai objek wisata yang ada di Semarang. Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah memiliki luas tanah 7500 meter persegi dengan berbagai fasilitas yang tersedia seperti Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna, Hotel Graha dan restoran terbaik dengan view yang langsung menunjukkan Kota Semarang dari ketinggian. Selain itu, fasilitas lain misalnya ruang akad nikah, auditorium, perpustakaan, penginapan, museum budaya serta toko cinderamata juga ada di kawasan kompleks MAJT ini.
- KLENTENG SAM POO KONG
Klenteng Sam Poo Kong merupakan bangunan bersejarah megah yang menyimpan unsur Islam dalam kebudayaan Tiongkok. Klenteng petilasan Laksamana Tiongkok Cheng Ho ini dibangun dengan megah, begitu artistik. Banyak orang yang datang ke klenteng untuk berziarah atau bersembahyang. Mereka menganggap Cheng Ho adalah seorang dewa. Padahal, Laksamana Cheng Ho sendiri merupakan umat muslim. Hal ini bisa dimaklumi karena bagi umat tau atau kong hu cu, arwah orang yang telah meninggal bisa memberikan pertolongan kepada mereka.
Laksamana Cheng Ho merapat di pantai utara Jawa yang kini bernama Semarang. Setibanya di Semarang, Laksamana Cheng Ho berlindung pada sebuah gua dan mendirikan masjid. Kini, masjid tersebut beralih fungsi sebagai kelenteng yang difungsikan sebagai tempat bersembahyang.
Klenteng Sam Poo Kong merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam keyakinan. Uniknya, meski berbeda-beda, masyarakat Indonesia bisa hidup rukun berdampingan
- LAWANG SEWU
Bangunan peninggalan Belanda ini mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Kebanyakan orang mengetahui Lawang Sewu karena cerita-cerita mistis yang ada di sini, namun selain itu bangunan bersejarah ini juga menawarkan cerita tentang sejarah dari kereta api di Indonesia. Karena dulunya Lawang Sewu ini merupakan sebuah pusat kereta api Indonesia.
Dulu sebelum Lawang Sewu menjadi sebuah tempat wisata, tempat ini sempat menjadi tempat berbagai bangunan pemerintah. Bahkan dulu pernah menjadi markas PT KAI yang sebelumnya digunakan sebagai kantor NIS ketika Belanda menjajah Indonesia.
Disebut Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki pintu yang banyak. Lawang berarti pintu, dan sewu artinya seribu. Padahal, jumlah asli pintunya tidak mencapai seribu, namun hanya sebanyak 342 buah.
- Grand Puri Maerokoco
Grand Puri Maerokoco atau sering disebut Taman Mini Jawa Tengah Indah adalah sebuah objek wisata yang berada di Jalan Yos Sudarso Semarang kurang lebih 5 Km dari Tugu Muda, adalah salah satu bagian taman dari kawasan PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Jawa Tengah. Sebagai taman mini Jawa Tengah yang merangkum semua rumah adat yang disebut dengan anjungan dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah. Di dalam rumah-rumah tersebut digelar hasil–hasil industri dan kerajinan yang diproduksi oleh masing–masing daerah. Selain menampilkan rumah– rumah adat, objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi pengunjung. Dibuka untuk umum dari jam 08.00 sampai 18.00. Dapat dijangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.